Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Pemanfaatan Bahan Pakan Melimpah dan Penyusunan Formulasi Pakan untuk Domba (Pejantan, Anak Pasca Sapih, Betina, dan Betina Bunting) di Peternakan Rakyat Lumajang, Jawa Timur

Penyuluhan mengenai penyusunan formulasi pakan untuk domba di Desa Candipuro oleh salah satu tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya 2024 dengan anggota :

  1. Andien Zsalvabilla Ardilainy
  2. Shofia Auliya’ Ennoanda
  3. Dewi Poedjawati
  4. Putri Ariesta
  5. Linus Osama Asya Putra
  6. Muhamad Firman Ataullah

Kelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) telah melakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kegiatan penyuluhan mengenai pemanfaatan dan formulasi pakan untuk ternak domba sesuai sumber daya pakan ternak yang melimpah di daerah sekitar Lumajang kepada sekelompok komunitas peternak di Desa Candipuro, Kec. Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat (12/08/2024).

Kegiatan penyuluhan dan penyusunan formulasi pakan ini dilaksanakan dengan binaan dosen FKH UB drh. Widi Nugroho, pH.D dengan pendanaan Hibah Penelitian dan Pengabdian Masyarakat DRTPM Kemendikbud Ristek RI 2024. Sekelompok mahasiswa tersebut menyampaikan bahwa formulasi pakan yang sesuai dan efektif menggunakan bahan pakan yang berpotensi di wilayah Lumajang sangat penting untuk dipahami bagi para peternak rakyat guna memaksimalkan pertumbuhan domba dan pemenuhan kebutuhan nutrisi serta mendukung manajemen peternakan yang optimal dan berkelanjutan nantinya.

Disamping itu, pemanfaatan sumber daya pakan yang melimpah di daerah setempat juga sangat menguntungkan bagi peternak untuk lebih memperhatikan dan memanfaatkan hasil sampingan olahan limbah pabrik atau limbah pertanian yang berpotensi untuk dijadikan pakan ternak domba seperti rumput odot, dedak padi halus, ampas tahu, dan pollard. Hal ini juga berguna untuk menekan biaya pakan ternak tetapi menghasilkan penambahan bobot badan (PBB) domba yang maksimal.

Hingga saat ini, masih banyak peternak domba tradisional di Indonesia yang hanya mengutamakan ternak kenyang daripada memperhatikan kebutuhan nutrisi ternak ditinjau daripakan yang diberikan. Hal ini berisiko dalam hasil ternak domba yang kurang optimal seperti stunting sehingga daya jual domba lokal rendah.

“Oleh sebab itu kegiatan sosialisasi dan pelatihan penyusunan formulasi pakan ternak domba ini sangat penting dilakukan kepada komunitas peternak masyarakat sekitar terutama pakan ternak pada fase domba umur 3-4 bulan, dimana sangat butuh pakan sumber protein untuk pertumbuhan dan penambahan bobot badan hariannya” Papar Andien selaku ketua kelompok KKN.

“Pentingnya memperhatikan nutrisi domba betina bunting juga harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas air susu dan anakan domba yang dilahirkan guna mencapai produktivitas domba yang maksimal” Papar Enno selaku anggota kelompok KKN yang mengamati pertumbuhan domba betina bunting.

Acara yang dilaksanakan di Peternakan Srikandi Jaya Farm ini dihadiri oleh 20 peternak rakyat sekitar dusun Candipuro, Lumajang yang mempunyai kurang lebih 100 ekor ternak domba perorangnya dan dokter hewan puskeswan Pasirian yaitu drh. Yusuf yang turut membimbing kegiatan penyuluhan tersebut.

Penyuluhan ini dilakukan setelah para mahasiswa kelompok KKN binaan drh. Widi Nugroho ini melakukan pengumpulan data Penambahan Bobot Badan (PBB) harian pada domba (pejantan, anakan pasca sapih, betina, dan betina bunting) selama 14 hari dengan formulasi pakan yang tekah disusun dan dikonsultasikan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Lumajang. Pemberian formulasi pakan berbasis Rumput Odot, Pollard, dan Dedak Padi Halus pada anak domba pasca sapih menghasilkan Penambahan Bobot Badan (PBB) harian yang cukup signifikan dibandingkan dengan pakan tradisional yang biasa diberikan oleh peternak setempat.

Kegiatan ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan limbah pertanian dan olahan pabrik, seperti dedak padi dan ampas tahu, sebagai alternatif pakan ternak. Pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah tidak hanya dapat menekan biaya produksi, tetapi juga dapat mendukung pengelolaan peternakan yang berkelanjutan.

Erman, pemilik Peternakan Srikandi Jaya Farm, mengungkapkan apresiasinya terhadap program KKN dan penyuluhan yang diadakan oleh mahasiswa FKH UB. “Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Para peternak di sini jadi lebih paham tentang pentingnya formulasi pakan yang tepat untuk meningkatkan hasil ternak,” ungkapnya.

Penyuluhan ini diharapkan dapat mendorong para peternak tradisional untuk lebih memperhatikan aspek nutrisi dalam manajemen pakan ternak mereka, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas domba yang dihasilkan, serta mendukung upaya peningkatan daya jual domba lokal di pasaran.

Kegiatan penyuluhan ini ditutup dengan diskusi interaktif antara mahasiswa, peternak, dan dokter hewan setempat. Para peternak mendapatkan panduan praktis dan tips untuk menyusun formulasi pakan yang efektif dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar mereka dengan harapan dapat memberikan dampak positif bagi komunitas peternak di Desa Candipuro dan sekitarnya, serta mendukung peningkatan kesejahteraan peternak melalui manajemen pakan yang lebih baik dan berkelanjutan.